Monday, February 11, 2008

Lantai Satu Pelangi Pintu Utara


catatan yang kubawa pulang adalah baris-baris tawa dan ingatan wajah-wajah sumringah

diantara bau donat harum, kursi-kursi yang terus bergeser, bising musik yang nyaris tak terdengar dan hujan jatuh di luar bening kaca besar tempat punggung sebagian kami tersandar.
sekitar empat jam pelangi itu benar-benar terwarnai secara natural hingga guntur di luar selesai menggelegar dan tak dinyana kota yang biasanya terasa sesak dan gerah bagi kepalaku menjadi begitu segar dan ramah. ah, pasti karena bunga-bunga yang kujumpa telah mengharumkannya dengan canda pada sebilah hariku yang menjadi begitu berarti karenanya. terima kasih, terima kasih.

*mengenang pertemuan dengan teman2 buma di Pelangi*

1 comment:

  1. "Pelangi, 070208 09.11 pm"

    Gerimis lekat di kaca bis kota,
    riuh bertanya bagaimana
    Ku katakan padanya
    tentang orang-orang yang melayangkan sapa
    di awal malam,
    maaf jika aku tak terlalu mengingat
    aroma wani parfumnya
    Aku terlalu canggung berucap
    bla...bla...bla...
    Aku cuma sekedar bunga bakung
    di antara bunga-bunga indah nan harum
    yang tumbuh di halaman belakang
    Gerimis lalu pergi seiring laju bis kota
    membawa sejumput cerita tentang mereka dari pelangi..

    Jakarta, 07 Februari 2008
    Dwi Rastafara
    Thanks for all of you...:)

    ReplyDelete