Monday, February 4, 2008

Sembilan Goblin Kecil



: ilalang angan

Ke pagar papan tinggi memanjatlah mereka
Sembilan Goblin kecil bermata hijau kaca
Sembilan Goblin kecil tak berakal mereka
tak tahu yang mana kue pastel dingin
yang mana tembaga;

Maka ke atas pagar itu memanjatlah mereka, dan duduk--
Maka kutanya mereka apa yang mereka lihat
Dan yang pertama berkata sambil menggaruk kepalanya
dengan tangan kecil ganjil melewati telinganya
dan menikamkan cakar di rambut merahnya
"Untuk inilah lengan kecil ini ada!"

Dan dia menggaruk dan menatap, dan satunya lagi bicara,

"Bagaimana bisa kamu menggaruk kepalamu?"
Dan dia tertawa seperti derit engsel karatan
tertawa dan tertawa sampai wajahnya menghitam;
dan ketika ia berhenti, dengan kenyutan pada ujung
tawanya yang tercekik, ia menepuk punggungnya
dengan kepal di ujung ekornya

sampai nafas datang lagi ke bibir pucatnya

Dan Goblin kecil yang ke tiga mengerling kepadaku
dan ia tak punya kelopak mata sama sekali
dan ia mematuk satu matanya lalu berkata, kata dia padaku
"Apa gaya kaos kakimu di musim gugur ini?"
Dan ia menepukkan tumitnya--dan aku berdesah melihat itu
karena tangannya berada di tempat yang seharusnya kaki

Lalu Goblin muka lebar, kelabu dan cemberut,
menganggukan kepala, dan kulihat merosotlah
alis matanya saat kutatap
dan pindah ke atas bibirnya
Dan ia mengerang penuh penyesalan
"Seandainya---Ah, seandainya kupunya alis lagi!"

Dan Goblin itu, semua mereka
mengguncang pagar ke depan ke belakang
dan bergandengan tangan, berkaitan,
menyanyikan lagu yang biasa mereka senandungkan
lagu-lagu yang tetua mereka nyanyikan
pada hari-hari goo-goo di lidah Goblin terkenang

Dan semua mata hijau kaca mereka
terpancang padaku dengan pandang membatu
Hingga tatapku sendiri berkaca, takut tiada terkira,
Dan topiku meletup di atas jingkrak rambutku
dan kurasa jantung di dadaku berdegup
seperti suara tutup kotak tembakau

Dan mereka bernyanyi "Kamu tertidur!
Tak ada pagar papan, dan tak pernah ada Goblin
bermata hijau kaca!"--
"Ini hanya temuan bayang-bayang pikiran
sehabis menyantap pastel dingin untuk makan malam,--
dan kamu dihukum bermimpi seperti ini," kata mereka,--
"Dan kamu takkan bangun sampai buah premmu yang bersih mati!"

-----------------------------------------

Yogya, 5 Okt 07

*Kuterjemahkan dari The Nine Little Goblins karya James Whitcome Riley

No comments:

Post a Comment