Tuesday, February 19, 2008

Kota Mawar Merah


Untuk Senin

tersesatlah disini,
mataharinya menggagahi kulitkulit imitasi. ditengahtengahnya kau menerabas benalu jauh ke pedalaman belantara birokrasi, ditingkahi siulan sumbang telepon di dahandahan ruang sambil menatap wajahwajah datar membosankan yang anehnya tak pernah bosan melalui hari sama seperti ini selama beriburibu purnama.

keindahan terabadikan dalam kotak kertas diatas meja. diantara abu rokok, disamping vas dengan bunga palsu serta gelas plastik tergeletak miring membasahi ujung keindahan itu. dari dinding bisu, kalender waktu menatap beku warna merah menggiurkan bunga mawar di dalam kotak kertas yang menantangmu bermimpi. mimpi penuh arti bagi sekedar sebuah hari, yang bukan sabtu atau rabu.

tersesatlah disini,
bersama puisipuisi rutin yang kian kini kian padat melapisi cahayanya langit pagi, menampilkan mendung dan gigil penuh misteri bagi anakanak detik yang berderap maju menyeret usiamu

Jgj130807

No comments:

Post a Comment