Monday, February 25, 2008
Tuan Domba Berserigala
Tiba-tiba saja Tuan terlihat sedang berdiri
di antara kawanan serigala dan domba
dan Tuan yang memang mirip keduanya
bebas menyelinap kemana Tuan suka.
Tuan adalah domba cemerlang di padang-padang gersang.
Tuan mengagumkan dengan bulu-bulu pengetahuan
yang lebat penuh serat dan dalam bimbingan Tuan
kawanan Tuan tumbuh menjadi kuat
sehat berisi nyaris tak tertandingi.
Tuan memimpin kawanan dengan gagah berani
menjelajah negeri-negeri, mengenali rerumputan itu ini,
membagi wawasan Tuan pada domba-domba tua muda
yang selalu terkesima memandang Tuan.
Tetapi pada hari-hari sepi,
ketika kawanan Tuan terlena di siang terik atau malam temaram,
mencari naungan bacaan, mereguk air di sungai-sungai pikiran
menikmati lezat rerumputan kata-kata,
Tuan melanglang ke wilayah liar,
menjelma serigala masih dengan bulu domba.
Taring-taring Tuan pongah jumawa, wol-wol Tuan berkilauan
ditimpa cahaya matahari yang kebingungan siapa sebenarnya Tuan.
Di padang-padang kembara
Tuan menerkam domba-domba muda
dengan kesantunan dan kemolekan tata cara yang tak mereka duga.
Gigi-gigi Tuan menikam, merobek tubuh segar mereka,
menyantap dengan lahap, memuaskan keganasan
dan merasa diri Tuan begitu perkasa.
Sesudahnya Tuan pulang sambil berubah perlahan
menuju kawanan Tuan, penuh wibawa,
kembali menjadi domba bijaksana,
menyembunyikan taring Tuan, memimpin kawanan Tuan,
menghasilkan wol-wol berharga dan daging-daging kuat
serta susu segar yang melimpah dari mereka.
Tetapi ketahuilah Tuan,
langit mencatat perbuatan Tuan.
Amarahnya menggulung-gulung sampai tak mampu tertampung
dan meluap tumpah menjatuhi hamparan sejarah Tuan
sebagai tangisan hujan sekaligus peringatan akan kemunafikan Tuan.
240208
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment