Monday, February 18, 2008

Selayang Tembang


jemari di atas piano tua, bunyikan nada-nada. seperti bintang berpendar dari kedalaman langit. mula-mula kabur, lalu membenderang, semakin terang. lagu itu mengambang di telinga kenangan. begitu sulit digambarkan, tapi renyah, ringan dilantunkan.


hidup yang datang bagai hujan turun dari awan.
hidup yang menghembus bagai embun pergi pagi-pagi sekali.


seperti ratu jelita duduk di tahta pualam menatap rakyatnya tajam, semesta ini rumah luas nun terus mengembang. jasad kita hanya debu di galaksi yang maha kecil. meski nyawa seringan bulu tapi jiwa pancarkan warna yang tak bisa ditiru satu dengan lainnya.

ada yang lahir dalam gemerlap legenda gemintang
ada yang mati mengerjap pelan begitu saja hilang

begitu pula tembang. mengiang-ngiang di teduh pikiran. mengambang tenang sampai jemari terangkat tak lagi berbunyi, pulangkan kita pada sunyi di atas bumi.


No comments:

Post a Comment