rindu itu menyeretku ke gigir tebing bisu
angin kencang menghempas rongga-rongga dada
yang bongkahannya telah kau rampas
miliaran tahun cahaya yang lalu
aku tertegun diantara sejarah kelahiran dan waktu
kenapa harus serumit ini
karena cinta yang kupunya teramat sederhana
dan apa adanya
No comments:
Post a Comment