Thursday, March 13, 2008

Catat Sendiri


peluk.
jadi begitu musim panasmu.

senang sudah mengacak-acak kebosanan orang
tepat di pusat sakit kepalanya?
tiba-tiba saja mereka merengek minta dianggap ada
karena tak pernah tercantum dalam data jumlah penduduk
(yang kau lihat tergantung di kantor desa
adalah data penduduk tahun 1982).
jelas, orang-orang itu pasti dipuja dan diabadikan namanya hingga jaman ini.
itu pengantarnya, padahal di sini sama saja.
kalo tak percaya besok kita ke desa kakekmu.

hmmhh...bau tubuh yang kurindui juga tas besarmu
yang selain buku, isi lainnya tetap misteri bagiku.
pin kaleng bergambar sapi hitam putih itu.
moooooo, jadi penjaga setia rupanya?.
psst, nanti kita bergosip sambil telanjang ya, ya, yaa....

telingaku sudah mabuk lagu 60-an, garagara impian tua itu.
tua bersamamu juga seru. bermain 'bulan-bintang' di atas ranjang
sambil mengingat film-film kelas dua yang pokoknya
semua tentang lelaki yang tersakiti
dan dikhianati oleh cinta. alamaaaaak.

tthsyii!!! lidahmu kenyal basah, dan tetap saja penuh gairah
meninggalkan kemacetan pada rongga
hidungku yang... tak lagi berasap. mengurangi polusi. ceritanya.
singkirkan pandangan teaterikalmu itu. betul. bukan lagi bibir asbak.
tapi asbak yang belajar jadi bibir. terserah kau lah.
cium lagi.


091007

No comments:

Post a Comment