Tuesday, March 11, 2008
: Dwi di Petak Tujuh Rastafara
seperti mengemas gaung dari pendar kebiruan
pada dinding-dinding gelap pagi yang masih malu
fajarmu begitu sendu
meski kesegarannya tak pernah henti
seperti hari yang terus berganti
terus belajar menyesuaikan angin
menaburi keremangan nilamu
dengan utas-utas beludru
dari sendiri syahdu
bersama embun aku menetap
sejenak lalu menguap
lesap
* membalas puisi Fajar Nila (http://petak-tujuh.blogspot.com/) yang diposting di buma
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment