rasa masam yang mengancam
dari ujung lidah
ke sesak dada
yang seperti
mau
tumpah
skip to main |
skip to sidebar
melukis waktu dari rangkaian kristal di mata pikiranmu
Blog Archive
-
▼
2008
(282)
-
▼
March
(36)
- Rindu Itu
- Apokalupsis
- Pada Sebuah Tepi
- Rumah Pantai
- Ketahuilah
- Scrap Note
- Mari
- Dendang Petang
- Pertanyaan Lagi, Samuel
- O' Iesu
- Yang (sepertinya) Kesepian
- Dari Tugu
- 20-23
- Pura-pura Kau Tak Ada
- Empat Butir Cokelat
- Ampun
- Tak Perlu Kau Baca Ini
- Fortis Imaginatio Generat Casum*
- Catat Sendiri
- Potongan Pazel Mencari Tepi
- Jenjang Pandang
- Karena aku suka-suka
- : Dwi di Petak Tujuh Rastafara
- Sukacita
- RE : Nyepi: Silence & Demons*
- One Crazy Morning At The Gym
- Setia Genggam
- Gadis Inqilabi
- When Kids Write To God
- Pada Juntai Temali
- Aku Heran
- Jauh
- Seperti halnya deritamu
- Burlesque Show?
- Diam Mendongak Ke Angkasa Biru
- Nema
-
▼
March
(36)
- Malaikat Kecil
- adalah sengal diantara dingin yang bercakap tentang gelisah tersekap pada udara angkasa
Angele Dei
qui custos es mei,
Me tibi commissum pietate superna;
(Hodie, Hac nocte) illumina, custodi, rege, et guberna.
qui custos es mei,
Me tibi commissum pietate superna;
(Hodie, Hac nocte) illumina, custodi, rege, et guberna.
No comments:
Post a Comment