Sunday, March 23, 2008
Dari Tugu
waktu itu mendung mengurung
bersama tetes air jatuh satu-satu
wajahmu diantara para penunggu sedang aku
cuma bisa membisu
ketika kau mendekat
semakin dekat
dan hanya tatap
sekejap
lalu kita berlalu
dalam diam
di atas kendaraan melaju
kau dekat
sangat dekat
sedang leherku tercekat
tubuhmu bau kereta yang berangkat pagi-pagi sekali
tubuhku lengket keringat terjatuh bangun di sela hari
ada yang dibelenggu sendu
angin yang meniup-niup telingaku
kaburkan pertanyaanmu
"kau rindukan aku?"
hatiku jatuh berdebum
ke aspal panas terpanggang penantian
"seperti hujan"
jawabku basah oleh rintik sedikit demi sedikit
dari gumpal-gumpal kelabu awan di sepanjang
perjalanan itu
yang
sebentar lagi tumpah
mengguyurmu
begitu
deras
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment