Thursday, April 17, 2008

Debur


Saat itu tak pernah kita tahu bahwa hati kan jatuh
dan kita pungutkan untuk terus saling kita serahkan lagi
dan lagi setiap hari. Maka di dalam geloramu aku tergulung
hingga basah jiwa ragaku. Kau melayarkanku ke pantai-pantai rasa
dalam erat dekap melekat ke segala pelabuhan cerita.

Kita bercakap mengalun, mendesah, mendenting & mengidung
sampai terengah puas lelap di peraduan nyata.
Pada langit-langit waktu kau menudungi janji pasti kita
dan mengharumkannya dengan aroma setia
yang memenuhi udara di hirup dada.

Ini adalah pagi ketika tata surya mengatur kita
sedemikian rupa menjadi bagian cerita buana raksasa
yang mengulang sejarah cinta nenek moyang sebelum kita.
Padamu tertambat seluruh hayat sedang koak camar
di angin yang berputar adalah rinduku yang menggetar
tatkala kau jauh dari debar. Pernahkah kau dengar itu?

Aku mencintaimu.

2 comments: