Thursday, December 13, 2007

Mimesis


sayang,
petanimu bukan dostoyevsky.
ia hanya seorang ibu malang yang tak
tersentuh goresan gorki.
ia mabuk vodka saat kafka menghadangnya lantas
mengira ia seekor kecoa. aroma miskinnya membuat
marques berlari memilih mengurung diri
selama seratus tahun yang sunyi.

andai namanya sophie, tongkat harry potter barangkali
mudah menyihirnya menjadi siddharta.
avarakedavra!
di lautan dusta ini,
kebaikan cuma punya tempat sempit
meski wajahnya sepolos oliver twist.

sayang,
petanimu tak ubahnya lukisan usang di
executive lounge pelabuhan udara negeri kita.
orangorang datang dan pergi
tak peduli mereka berjalan di kanan atau di kiri.
ia bodoh, tak setenar van gogh.
jangankan kundera,
ia bahkan lupa apa artinya gelak tawa.

sayang,
tidakkah hidup penuh kutipan di sana sini?
mari kita tangisi petanimu
seperti para pemain di sinetron televisi.



Yogya, 23 Nov 2006

1 comment:

  1. harus ada yang tinggal
    agar lambaian tangan, kesedihan, kata-kata yang gagal, serta seluruh peristiwa yang berada di luar bahasa tidak tersia-sia seperti setiap hari antara jam 9 pagi dan jam 5 sore

    harus ada juga yang pergi bukan
    agar sedikit ada yang merasa berharga atau berkuasa atas dirinya sendiri yang setiap malamnya tidak dikenali ataupun diminati

    harus ada memang

    ReplyDelete