Monday, December 24, 2007

Bukan Lilin Tapi Bunga


Suara tanpa batas. Armageddon, Apocalypse, pengasingan segala dystopian imagery. Aku takut ke happy land itu. Sungguh berharap kita tak perlu pergi. Aku takut bertemu ketakutanku. Dia selalu panik akut. Kita menunggu tak tik tak tik tak tik. Percuma. Natal sudah tiba. Sebentar lagi tahun baru. Jeanne, aku tak sanggup meresponmu. Bacaanmu terlalu umum. Mata birumu terlalu sulit diterka. Mungkin aslinya hijau, mungkin abu-abu, mungkin tanpa warna. Tapi kupercaya ramalan baikmu. Crown. Relax Face. Lion. Baiklah aku menyerah. Seusai menyambut sang juru selamat tiba kita akan minum bersama. Kulihat tato flame baru di kakinya. Aih, tulang yang rawan. One way or another babe, kita melaju. I'm gonna get ya get ya get ya get ya, one way or another. Tanpa batas, suaramu kubawa ke perbukitan di atas gua kerep. Melarung doa dan beroleh-oleh lega, sepulangnya.

No comments:

Post a Comment