ia tak punya kuas atau cat atau kanvas atau warna
untuk melukis isi hatinya
ia terduduk saja di ujung kamar, menekuk lutut
tersandera penjara sesak yang tak terlihat bentuknya
* tembok-tembok dingin kaku tak bisa memeluk *
ia menggigit bibir, meremas kedua lengan
mengerang dalam, jauh ke dalam dirinya
ia tak mampu mengumpulkan huruf,
menyusunnya menjadi doa
menyusunnya menjadi doa
ia merasa hina
* airmata teramat kikir tak mau hadir *
ia mendengus, mendesah,
menarik nafas panjang, membuangnya
menarik nafas panjang, membuangnya
jiwanya pergi entah kemana
tinggal ia dan rasa yang luka-luka
* waktu terus saja berlalu *
Yogya, 30 Aug 2007
Yogya, 30 Aug 2007
No comments:
Post a Comment