Wednesday, October 17, 2007
Sketsa-sketsa Tua
sehelai daun kering tertancap paku di pintu kamar
dengan sebaris tulisan: luruh aku di matamu
dari jendela terlihat
sekeranjang buku menunggu
oh, nama-nama yang berisik itu
siang yang silau
bukan waktu menyenangkan untuk mengejar bis
menebak mana copet mana penumpang
menyiapkan recehan untuk pengamen
: begini naaaasib jadi bujangan
teriak sumbang
hotel istana
tempat apa pula ini?
beberapa pemuda bertato, bertindik
mengerubuti perempuan berambut pirang
bukan ainu, bukan maori, bukan tahiti
jelas bukan. juga tatoan
Angele Custos, me semper protege
kusematkan bunga di telinga kiriku
tak ada puisi akhir pekan ini
sebab kata-kata asik berwisata
dan aku sedang enggan
membuntutinya
Yogya, 17 Oktober 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment