Monday, October 8, 2007

Sederhana



tiap kali memandang matanya
aku seperti sedang bersafari di Afrika, ketika mobil terjebak lumpur, lalu turun dan menjejak kaki pada hamparan indah yang sembunyikan tatap garang singa-singa di balik jenjang rerumputan


panas,
gairahku terbakar merah baju orang-orang Masai, sedang
suara kera mengolok-olokku, bergelantungan di dahan-dahan wangi rambutnya.
rasa dekat yang asing padanya menderaku berlama-lama


tiap kali memandang matanya
bagai kehausan aku berbulan-bulan di sahara, ingin mengecup segar air darinya, terus dan terus. mendamba sekaligus ingin lari jauhinya


terpesona,
ia dan segala sederhananya membuatku demam malam demi malam
karenanya


Yogya, 18 September 2007

No comments:

Post a Comment