acung kepalmu pada lengkung langit malam tadi
dan tahukah kau kecemasan yang menjalar di dedaunan berbisikbisik
menutur pilu sedu sedan pada akar-akar dan rerumputan di bawah sana
jika memang tak ada yang pernah adil dalam hidup ini
maka bukanlah kebetulan bahwa kau berlayar di mega-mega ketika
ia menggigil di palung dasar lautan dan mereka mengukur jarak asteroid dengan jari-jarinya
habis sudah dendammu dimakan tekateki tak terpecahkan
tentang anak laki-laki yang berlari keluar dari dalam nebula anak tangga dengan huruf x ditengahnya tiap kali daftar itu kau bacakan dengan lantang pada ikan-ikan yang menggelepar keracunan di aquarium si ahli nujum
yeah,
apalah kita ini,
sekumpulan debu dan gas
bintang-bintang sekarat yang menjelang padam
kecerlangan yang meredup di deret berita kematian
lantas berjatuhan runtuh di bawah gaya gravitasi kita sendiri
Yogya, 31 Oktober 2007
Yogya, 31 Oktober 2007
No comments:
Post a Comment