: HAKO
lantas riwayat angin menelusup ke telinga pada suatu terik ketika matahari bersembunyi dari tatapanmu. layar yang tersandar di bahu lautan, mengepak pelan membelah kenyataan. kau. yang menemukanku dalam ketersesatan dengan segala luka dan bekas luka juga memar di sekujur sejarahku. kau. yang terkapar lalu bangun lagi. kau tersandung, terjungkal tapi bangkit kembali. sihirnya beku oleh dalam dan dingin rindumu berlapis harapan lembut, terhampar membentang di kelam gelap jaman tapi terbimbing oleh cahaya nyanyian menuju rohku.
kamu serupa langit yang memayungi gelisahku membelainya semilir halus sentuhanmu. kamu merajaiku.
kamu menyulap hujan, merenda warna-warna pada jendela mataku, kamu mengaburkan pandanganku. namun aromamu berdiam di sini, ditubuh ini. yang telah kupakai untuk menuai embun pada kuntum pagi, memercik benderang sisa kejutan yang selalu kau siapkan di balik hari ...
Yogya, 16 Agustus 2007
Yogya, 16 Agustus 2007
No comments:
Post a Comment