Tuesday, July 29, 2008

Rapid Eye Movement


sore terampas dari wajah kota

daun terserak di jalanan
terseret angin menggaruk aspal hitam
kaca-kaca memantulkan langit kelam
malam datang kepagian
tiang-tiang kedinginan

cahaya terpancar dari banyak mata mereka
yang gerayangi bangunan sampai taman
merampas tawa di almari hati
mencabut sukacita pepohon rasa
menabur kesenyapan

lalu gema dari lorong gelap mengalir
memenuhi gang-gang membanjirkan
kecemasan, meluapkan ketakutan
menenggelamkan kepasrahan

orang-orangan di bianglala itu tersenyum abadi
diiringi lagu sirkus dan badut-badut otomatis
bergerak kesana kemari seperti mimpi gelisah
di balik katup bola mata bergerak acak
dan jiwa yang meletup-letup mendesak
berteriak "selamatkan aku dari fantasi muram ini!"


No comments:

Post a Comment