Wednesday, June 4, 2008

Lembayung Batavia


kita tak terbata pada laju kereta

malah tertawa ketika artis sinetron itu
berkampanye bahwa rahasia suksesnya
karena banyak membaca

gambir mencibir
waktu kami melongo
di depan hoka-hoka bento

penginapan empat musim
memberi mimpi aneh tentang
lengan-lengan bangunan bergandengan
menggoyang malam

di bundaran
tukang-tukang menggoda penjual makanan
donat seharga syahwat

kau sebut apa hidup yang lebih samar dari nyata
ketika kau berada tapi tak benar-benar di sana
semua yang teraba tak terasa

mungkin karena tingginya harga
mencakar langit
sedang kita hanya daun jatuh menimpa
kaca-kaca segala berlabel kaya
memantulkan kelap-kelip cahaya kota

di dalam bathtub penat menguap
ketika matamu pejam nyaman berendam

igau memecah sunyi

"honey
jangan pernah tinggalkanku sendiri"

1 comment:

  1. njith, lambat laun jadi nggak perlu lagi meraba dan merasa..
    cukup mengenang dan membayangkan saja :)

    ealah, ke mBetawi kok nggak mampir Bekasi...

    ReplyDelete