kadang dengan wajah pucat merayap
memberi warna pada gelap
merengkuh sinar orang-orang pagi
yang mulai jatuh lelap
mula-mula mereka menyalakan
secara serampangan, lalu menggandakan
kerlip-kerlip bertebaran mengisi kelamnya
samudera malam
di bawah pancaran temaram
mereka bekerja menyisihkan kenangan
mengolah kenyataan, memaketkan mimpi
pada pelayar bulan, menangkap tiap kilat
yang melesat untuk mengikat biar semangat
hidup mereka selalu kuat dalam sendu hembus
angin beludru
kadang mereka harus berjaga sampai sudut-sudut
pintu fajar membuka dan seluruh tenaga mereka
semakin habis tersedot kilau cahayanya
kau bisa melihat betapa haru biru rasa rindu
bercampur malu-malu tiap mereka berjumpa
matahari serta betapa mudah sekali mereka
menjadi layu sesudah perjumpaan itu
merekalah yang meninggalkan tembang di
siang terik ingatan, yang jika tak tertahankan
menggumpalkannya menjadi awan sewarna malam
lalu menjatuhkan nyanyian hujan yang bernaskah
kesegaran dan rasa sayang pada orang-orang pagi
yang seringkali tak peduli
Y, 240608
No comments:
Post a Comment