Monday, June 16, 2008

Kisah Magis Perempuan Kerbau


Burung Salju, sang tabib Caddo, memiliki
seorang anak lelaki rupawan. Ketika anaknya siap
mempunyai nama, Burung Salju memanggilnya
Pemberani karena keberaniannya sebagai seorang
pemburu. Banyak gadis di desa Caddo ingin mendapatkan
Pemberani untuk menjadi suami, tapi ia
jarang sekali mempedulikan mereka.

Suatu pagi ketika ia sedang mulai berburu, ia melihat seseorang
duduk di bawah pohon elm kecil. Sambil mendekat, ia terkejut bahwa
orang itu adalah seorang perempuan muda, dan ia langsung berbelok.

"Kemarilah," perempuan itu memanggilnya dengan suara merdu.
Pemberani mendekat dan melihat bahwa perempuan itu sangat muda
dan sangat cantik.

"Aku tahu engkau datang kemari," kata perempuan itu,
"dan aku datang untuk menemuimu."

"Engkau bukan dari suku kami," jawab Pemberani.
"Bagaimana engkau tahu aku menuju kemari?"

"Aku Perempuan Kerbau," katanya. "Aku telah melihatmu
beberapa kali sebelumnya, dari jauh.
Aku ingin engkau membawaku pulang
dan mengijinkanku tinggal bersamamu."

"Aku bisa membawamu pulang bersamaku," jawab Pemberani,
"tapi kamu harus bertanya pada orang tuaku apakah kamu
boleh tinggal bersama kami."

Mereka segera menuju pondok Pemberani, dan ketika tiba di sana
Perempuan Kerbau bertanya kepada orang tuanya apakah ia bisa
tinggal bersama mereka dan menjadi istri sang pemuda.
"Jika Pemberani menginginkanmu sebagai istrinya,
kami akan senang," jawab Burung Salju, sang tabib.
"Sudah waktunya ia mempunyai seseorang yang ia cintai."

Maka Pemberani dan Perempuan Kerbau menikah
dengan adat Caddo dan hidup bahagia bersama selama
beberapa bulan. Suatu hari Perempuan Kerbau bertanya,
"Akankah kau melakukan apapun
yang kuminta padamu, Pemberani?"

"Ya," jawabnya, "jika yang engkau minta bukan sesuatu yang tak mungkin."

"Aku ingin engkau pergi bersamaku mengunjungi orang-orangku."

Pemberani bersedia, dan keesokan harinya mereka berangkat menuju
tempat asal sang Perempuan. Setelah mereka berjalan cukup jauh dan tiba
di perbukitan tinggi, Perempuan itu melihat sekeliling, menatap suaminya dan
berkata "Engkau berjanji akan melakukan apapun yang kuminta."

"Ya,"jawab Pemberani.

"Baiklah," katanya, "tempat tinggalku berada dibalik bukit tinggi ini.
Aku akan memberitahumu setelah kita bertemu ibuku. Aku tahu
akan ada banyak yang datang untuk melihat siapakah kamu,
dan beberapa akan ada yang menantangmu dan membuatmu marah,
tapi jangan sampai engkau marah pada siapapun dari mereka.
Beberapa mungkin akan mencoba membunuhmu."

"Kenapa mereka begitu?" tanya Pemberani.

"Dengarkan apa yang akan kuceritakan padamu," katanya.
"Aku tahu engkau sebelum engkau tahu aku. Dengan magis
aku membuatmu datang kepadaku waktu itu. Kukatakan
bahwa beberapa akan mencoba membuatmu marah,
dan jika engkau menunjukkan kemarahan
pada siapapun dari mereka, yang lain akan bergabung untuk
berkelahi sampai mereka membunuhmu.
Mereka akan cemburu padamu. Alasannya adalah karena
aku menolak banyak dari mereka yang menginginkan aku.

"Tapi engkau adalah istriku sekarang," kata Pemberani.

"Aku telah memberitahumu apa yang harus dilakukan ketika tiba
di sana," lanjut Perempuan Kerbau. "Sekarang berbaringlah di tanah
dan bergulinglah dua kali."

Pemberani tersenyum pada istrinya, tapi ia melakukan apa
yang dimintanya. Ia berguling dua kali, dan ketika ia berdiri,
ia telah berubah menjadi seekor Kerbau.

Selama beberapa saat Perempuan Kerbau menatapnya,
melihat mata suaminya yang terpana. Lalu ia berguling dua kali,
dan ia juga menjadi seekor Kerbau. Tanpa berkata,
ia membimbing suaminya menuju ke puncak bukit.
Di lembah menuju ke barat, Pemberani
melihat beratus-ratus Kerbau.

"Mereka orang-orangku," kata Perempuan Kerbau.
"Ini tempat tinggalku."

Ketika anggota kawanan yang terdekat melihat Pemberani
dan Perempuan Kerbau mendekat, mereka berkumpul di satu
tempat, seolah menunggu kedatangan mereka berdua.
Perempuan Kerbau memimpin jalan, Pemberani mengikutinya sampai
mereka tiba pada seekor Kerbau tua, dan Pemberani tahu bahwa dia adalah
ibu dari istrinya yang cantik.

Selama dua bulan mereka tinggal bersama kawanan tersebut.
Setiap saat, empat atau lima Kerbau muda datang mengganggu Pemberani,
mencoba membangkitkan kemarahannya, tapi ia berpura-pura tidak
melihat mereka. Suatu malam, Perempuan Kerbau berkata bahwa ia siap
kembali ke pondok Pemberani, dan pergilah mereka melewati perbukitan.

Ketika tiba di tempat mereka berubah menjadi Kerbau, mereka berguling
dua kali dan menjadi lelaki dan perempuan lagi. "Berjanjilah bahwa engkau
tak akan memberitahu siapapun tentang perubahan magis ini,"
kata Perempuan Kerbau. "Jika mereka tahu tentang ini, sesuatu yang buruk
akan terjadi pada kita."

Mereka tinggal di pondok Pemberani selama dua belas bulan, dan lagi,
Perempuan Kerbau memintanya untuk mengunjungi orang-orangnya.
Belum lama mereka berada di lembah itu ketika ia memberitahu suaminya
bahwa pemuda-pemuda yang cemburu padanya sedang merencanakan
lomba lari. "Mereka akan menantangmu untuk berlomba dan jika engkau
tak bisa mengalahkan mereka, engkau akan dibunuh," katanya.

Malam itu Pemberani tak dapat tidur. Ia keluar untuk berjalan-jalan.
Malam itu sangat gelap tanpa bulan dan bintang, tapi ia bisa merasakan
kehadiran roh Angin.

"Engkau muda dan kuat" roh Angin berbisi padanya,
"tapi engkau takkan dapat mengalahkan para Kerbau tanpa bantuanku.
Jika engkau kalah, mereka akan membunuhmu. Jika engkau menang,
mereka takkan menantangmu lagi."

"Apa yang harus kulakukan untuk menyelamatkan hidupku dan
mempertahankan istriku yang cantik?" tanya Pemberani.

Sang roh Angin memberinya dua benda. "Salah satu dari ini adalah
ramuan magis," kata roh Angin. "Satunya adalah lumpur kering
dari kubangan obat. Jika para Kerbau mendekatimu, pertama lemparkan
ramuan magis itu di belakangmu. Jika mereka terlalu dekat lagi,
lemparkan lumpur keringnya."

Keesokan harinya adalah waktu lomba. Saat matahari terbit
para Kerbau muda berkumpul di tempat dimulainya lomba.
Ketika Pemberani bergabung bersama mereka, mereka mulai
mengejeknya, mengatakan bahwa ia adalah kerbau manusia dan
tak punya kekuatan untuk mengalahkan mereka. Pemberani
mengabaikan cemooh mereka, dan dengan tenang bersiap di
titik mulai.

Seekor Kerbau tua memulai perlombaan dengan lenguhan keras,
dan mula-mula Pemberani memimpin, berlari sangat cepat.
Namun segera yang lain menyusulnya, dan ketika ia mendengar
dengus keras mereka di belakangnya, ia melemparkan ramuan magis
ke belakangnya. Saat itu ia merasa sangat lelah dan
berpikir bahwa ia takkan lagi bisa berlari. Ia melihat ke belakang dan melihat
seekor Kerbau dengan kepala tertunduk datan dengan sangat cepat dan
jaraknya dengan Pemberani menjadi sangat dekat.

Ketika Kerbau itu hampir berpapasan dengannya, Pemberani
melemparkan lumpur kering dari kubangan obat.

Segera ia memimpin di depan, namun ia tahu bahwa ia telah menggunakan
kekuatan yang diberikan padanya oleh roh Angin. Ketika ia mendekati
titik akhir perlombaan, ia mendengar derap kaki yang mendekat ke arahnya.
Pada detik terakhir, ia merasakan angin yang kuat di wajahnya yang lewat
dan menimbulkan debu sehingga Kerbau dibelakangnya tak bisa melewatinya.

Dengan bantuan roh Angin, Pemberani melewati titik akhir dan memenangkan
lomba itu. Sejak itu, tak seekor Kerbaupun pernah menantangnya lagi,
dan ia serta Perempuan Kerbau hidup damai bersama kawanan tersebut hingga
mereka siap kembali ke orang-orang Caddo.

Tak lama setelah mereka kembali ke pondok Pemberani,
Perempuan Kerbau melahirkan seorang anak lelaki tampan.
Mereka menamainya Pemuda Kerbau, dan segera ia tumbuh
dan bermain bersama teman-teman di desanya.

Suatu hari ketika Perempuan Kerbau sedang memasak makan malam,
anak lelakinya menyelinap keluar dan bermain bersama teman-temannya.
Mereka memainkan bermacam-macam permainan dan akhirnya memutuskan
bermain sebagai Kerbau. Beberapa di antara mereka berbaring di tanah dan
berguling seperti Kerbau, dan Pemuda Kerbau juga melakukannya.

Ketika ia berguling dua kali, ia berubah menjadi seekor anak Kerbau.
Melihat ini semua anak ketakutan dan berlari pulang ke pondok masing-masing.

Tepat pada saat itu ibunya keluar mencarinya dan ketika ia melihat
anak-anak kecil lari ketakutan, ia tahu bahwa ada sesuatu yang terjadi.
Ia segera melihat apa yang terjadi dan menemukan anak lelakinya berubah
menjadi seekor anak Kerbau. Ia segera merengkuhnya, berlari menuruni bukit,
dan setelah jauh dari desa ia mengubah dirinya menjadi seekor Kerbau dan bersama
Pemuda Kerbau, mereka pergi menuju ke barat.

Petang harinya, ketika Pemberani pulang berburu ia tak dapat menemukan
istri dan anaknya di pondok. Ia pergi mencari mereka, dan ada yang memberi
tahunya tentang permainan anak-anak serta keajaiban yang mengubah anaknya
menjadi seekor anak Kerbau.

Mula-mula Pemberani tak percaya apa yang mereka katakan,
tapi setelah ia mengikuti jejak istrinya ke bawah bukit dan menemukan
tempat di mana ia berguling, ia tahu cerita itu benar.

Selama berbulan-bulan Pemberani mencari Perempuan Kerbau
dan Pemuda Kerbau, tetapi ia tak pernah menemukan mereka.

...


Kualihbahasakan dari: Buffalo Woman, A Story of Magic (http://www.indians.org/welker/buffalow.htm)

No comments:

Post a Comment