Tuesday, June 3, 2008
Lipur Lara
: ukbitah
kesedihan itu seperti kabut menyeruak dari dalam dada
membungkus kita dalam kesamaran yang dingin, sunyi
dan sendiri
kudekap kau biar hangat
sampai kabut itu berlalu
air matamu jauh di dasar goa dada
tapi tetesnya di ruang berongga
menggema
seperti nyanyi yang mencabik jiwa
aku yang mendengarnya
kehilangan adalah harga mahal yang harus kau bayarkan
meski sayapmu seperti rapuh berguguran
aku akan merawatnya
sampai tumbuh lagi biar kepakmu kokoh
terbang tangguh tanpa roboh
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment