Thursday, August 7, 2008

Tarian Bunyi



di dadaku ada telinga menangkap bunyi yang menari,
kadang seperti tabla berkedut, kadang dengung gemetar

tiap kupejam mata terlihat warnanya, bergerak
bergoyang, memencar, terpecah, mengerjap

lidahku menuliskan lirik, diluncurkannya sedikit-sedikit
memberi kata, memberi makna, mengiringi tariannya

mereka berpeluk, melebur menjadi lagu
dalam dadaku, dalam diamku



3 comments:

  1. kami pernah menari dan bernyanyi bersama anak-anak,
    bermain perkusi dr kaleng bekas, sendok juga dengan anak-anak,
    pernah kami juga bermain teater dengan anak,
    tapi dalam ingatan kami bersama anak-anak, kami tidak pernah diam..

    ReplyDelete
  2. Sangkakala yang berbunyi membuat kaki-kaki berjingkat,
    denting harpa jari-jari malaikat membangunkan jiwa-jiwa yang lelah.
    Mari tetap bergerak, menari bersama bunyi dari bunyi-bunyian alam...

    London, 080808
    Dwi Rastafara :)

    ReplyDelete
  3. Aku suka puisi mu yang ini. Sangat ekspresif dan mengingatkanku pada puisiku yang juga bercerita ttg musik: http://www.paparankata.com/2008/02/27/ensemble/

    ReplyDelete