Tuesday, August 12, 2008
Tegun
"Menangiskah ia?"
Malam beringsut ke langit paling sudut.
Mata sembab, wajah tak cerah,
pelupuk lembab, alis yang lelah
"Betapa aku ingin pergi"
Mereka tak pernah mengerti,
"Aku tak mau lagi di sini"
Pagi menjemputku berkali-kali
Sore mengingatkanku betapa sepi
Tak ada apa-apa yang berarti
Waktu hilang nyawa.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment