Tuesday, March 3, 2009

Rintih


berhampar tanah yang marah

mengering retak memecah resah

direjam kemarau

mengerang rintih parau


”air yang datang bukan yang kami dambakan”


mereka bah

melumpuhkan jiwa kami yang kalah

yang semakin lemah

terjejal sampah


sedang musim-musim mengadu

bahwa hijaumu kini palsu


3 comments:

  1. mbak Ingrid....
    Ada apa denganmu hr ini?

    ReplyDelete
  2. menikmati indah perasaanmu sahabat... katakanlah... sebagian sudah..

    ReplyDelete
  3. To:

    Bahan Thesis: nggak ada apa2 denganku hari ini. kalau pertanyaan itu berdasarkan tafsir atas puisi ini, maka kujawab: itu puisi lingkungan, tentang banjir hehehehehe...

    Asra: Terima kasih atas apresiasinya

    ReplyDelete