Monday, October 12, 2009
dunia ini tetapi
pulau-pulau semu mengapung renung
secuil demi secuil
kita meremah sepanjang kering jalan berbatu
biarlah kagummu mendesau
dalam ragu tanya malu acuh
kaki mendepak debu disekujur tubuh kalimatku
dan teruhuk lah wahai kau sang ingin tahu
"permisi"
suara samar di pintu telinga
"kukembalikan mimpi yang kau bakar di lidah matahari
ia membeku tak mengabu
dan minta pulang kepadamu"
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment