Friday, December 5, 2008
Yang Tinggal Adalah Nyata
Tanah melahirkan pepohonan
akar mengikat kenangan
tentang siang malam di wajah kayu
Pada pintu gereja yang terbuka
kuserakkan gemuruh dadaku
dentang lonceng
asap lilin yang tertiup
menghembuskan doa
ke entahmana
Di kaki salib
kata-kata hilang makna
cuma desis
dan gerimis
air mata
kesedihan yang lalu
biarlah jadi milik masa itu
Dedaun yang gugur di kursi-kursi
seperti mengerti
seperti mengisi
jeda sepi
Mungkin juga disana
ada telinga yang setia
menampung segala
suara aneka rupa
Yang tinggal adalah nyata
yang harus dijalani
sebagaimana biasa
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment