Thursday, November 6, 2008

Sesekali


di jendela basah kita mengenang musim

yang mengugurkan haru biru ketika waktu
mengaburkan angan bersama angin
yang beterbangan di sekeliling

pikiran kita tertumbu pada alasan
mengapa seluruh hidup tampak seperti
sekotak kutipan yang diputar sedemikian rupa
menjadi baris-baris setapak yang fana

2 comments:

  1. Sesekali jendela basah oleh alur
    dari air hujan
    Sesekali juga jendela kering
    namun meninggalkan jejak alur hujan

    Hidup adalah sebuah de javu,
    ada setiap perulangan
    dalam setiap fasenya...

    Salam...

    ReplyDelete
  2. Hai, suka buat puisi ya? terus berkarya ya......... :)

    ReplyDelete