Monday, November 3, 2008
Ney
mimpi, bukankah seperti hidup?
yang menyusup bagai semut
waktu kita meringkuk dibalik selimut
raung igaumu membawaku pada macetnya kota.
suara klakson tak berirama
dan wajah merana
bertopeng tawa
tapi balon-balon berwarna
angan mereka, beterbangan ke angkasa
meninggalkan kepala, meninggalkan kota
dan kita berkelana
mencatat jejak-jejak
sajak-sajaknya
* meletus bersama balon hitam (http://blackuniverse.multiply.com/journal/item/388/ada_balon_meletus)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment