Tuesday, November 25, 2008

Membaca Menulis Memakna


Di dalam tiap kalimat sederhana

aku terpekur lama
menatap huruf menjadi kata
menjadi aneka makna
seperti gambar di layar mata.

Kalimatnya bermacam rupa
tapi aku tak bosan ulang menambah baca
sampai bertebaran ke luar kepala.

Sampai aku lalu mencari-cari kembaran rasa
untuk kusandingkan sedemikian pula
sehingga aku punya kalimat yang baru
yang mengikuti lekuk gaung kalimatnya
dengan makna yang tidak sama.

Tapi kaki akalku ingin melangkah
lebih jauh lagi meninggalkan
gaung yang lekuknya kuikuti
dari kalimat sederhana tadi.

Maka dengan senang hati
kalimatku berjalan dengan caranya sendiri
kata-kata mencari pasangannya sendiri
menjadi kalimat yang baru sama sekali
yang meninggalkan jejak makna
di benakku yang pasrah menunggu
akan memakna apa
kalimat-kalimat itu
nantinya.

No comments:

Post a Comment