Friday, October 31, 2008
Re: DTR
Malam seperti sihir di latar kastil, ketika
cahaya perak itu memendar di setiap
kaca-kaca berwarna jendela mata kami
yang terkesiap mematung takjub pada
suasana magis yang tercipta
Di antara sadar dan tidur kami temukan
jalan setapak berumput yang kau ceritakan
yang mengarah menuju jembatan kecil di atas
sungai bening dengan ketenangan yang sempurna
dan di seberangnya adalah lembah indah yang
menumbuhkan pepohon mimpi kami beraneka buah
juga rupa-rupa daun anugerah
Kami mencari gembala penunjuk jalan, yang kabarnya tengah
kau lacak di halaman kitab-kitab tua penuh tanda
serta teka-teki masa melampaui jauhnya ingatan
dan gurun-gurun tak bertuan yang pernah kami
lalui sebelum kami didatangkan pada hari kelahiran
Maka pada sajak, kami terus menebak akan
keagungan yang tersimpan dalam keping-keping
kejadian seperti halnya malam, yang menggelapkan
pandangan sementara kita mesti terus terjaga
mencari terang yang memancarkan kebajikan
*membalas puisi om Dedy (http://www.toko-sepatu.blogspot.com/)
yang membalas puisiku
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment