Thursday, September 25, 2008
Realm
Purnama siang hari di mata yang api
menghunuskan dingin ke jantung sepi
Ladang-ladang mencumbu hujan
dalam mimpi kemarau hati
Kerikil tajam dalam telapak bukan nyeri
tapi tanda gelisah yang darah
Cuma malam dan rahasianya
mengental pekat di gelap kepala
Pada segala yang fana tak ada raja
karena jelatalah kita di semesta raya
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment