Friday, September 12, 2008

Ofelia


jasadnya ia tinggalkan begitu saja

di tepi sumur lalu ruhnya
merambat masuk ke dalam lewat
tangga-tangga berlumut seperti
gigi melingkar di sepanjang dindingnya

pohon tua dengan gelendung akar bak
tangan-tangan yang siap
mencakar itu tampak semakin
berkuasa menyeramkan

daunnya yang hanya sedikit terlihat sibuk
menggigil atau mungkin merinding atas
kengerian yang mencekam tepi
sumur dengan sebentuk tubuh gadis kecil di
bibirnya bagai sedang tidur tanpa dengkur

mungkin aku benar-benar seorang
puteri di negeri jauh bernama impi
dan di atas sana pada suatu hari
seseorang akan mengingatku
dengan kesedihan yang wajar
tanpa obral tangis menggelegar


No comments:

Post a Comment