Tuesday, September 23, 2008

Perut*


Aku tak pernah mengeluh.

Patuh, pada apapun
yang kau suguh.

Gema raungku yang kau dengar
adalah denyut syukur tentang
rinduku pada berkah-berkahmu.

Aku haus akan yang kudus
tapi mustahil mengelak akibat
dari sampah yang kau namai lezat.

Jadi siapa yang rakus
ketika liur tersihir mata,
bunyi, aroma dan ingatan tentang rasa.

Aku cuma penggiling,
pemusnah segala yang kau ingin cerna
oleh pesta pora indera.

Aku adalah persinggahan lapar dahaga
pengantar yang setia
jalan yang tak pernah menaruh curiga
pada hasratmu yang riba.



* adalah respon atas sajak Lapar-nya om Dedi TR (toko-sepatu.blogspot.com)

No comments:

Post a Comment