Saturday, August 28, 2010

dari separagraf puisi*



di sepanjang sungai kau alirkan yang sudah lama terbengkalai
dan kami tunggu dengan dada berderu, meraup segar
datangnya, bergayung-gayung peristiwa sesudahnya untuk
menyirami hampar harap yang kering ini. hanya beberapa yang
bisa diceritakan dari perjalanan panjang dan keelokan waktu yang
mewakili pesan-pesanmu. tak maulah kita menua oleh angka tetapi
bertambahlah yang selalu kau sebut sebagai bijaksana. terbentang
rentang jarak kita tapi kepul harum kopi dan hangat
percakapan malam tetap membara di dalam dada. lagu bisa saja
berseberang nada tapi dendang yang mengambang sepanjang
tembang yang kita kenang akan mempertemukan kita pada
suatu peristiwa dulu sekarang esok atau lusa.








*menjawab puisi si hujan utara di bunga matahari

No comments:

Post a Comment