skip to main |
skip to sidebar
kususuri lekuk tubuhmuketika langit abu-abudan hawa dingin menikam kulitkuterkenang masa kecilkumenatap wajahmu dalam kalender tahun 80andi kamar kerja ayahku yang berantakandan aku belajar mengucapkanlaut hitamengkau mimpi, engkau janjimewujud menjelma diri di hadap mata inimemenuhi yang lupa kuinginidi salah satu tepi bibirmuSchonbuhel memanggilkumengikat sekujur lidahkumenguras aksarakumeninggalkan rasa lengang haruketika aku berlalu melambaikan tangan jiwakuke arahnya yang segera tertutup ditelan kabut biruaku terhisap ke dua ratus tahun lalumelagukan persembahan bagi para dewadari tengah dan timur eropayang menjaga kecantikanmudari waktu ke waktu
di sepanjang sungai kau alirkan yang sudah lama terbengkalai
dan kami tunggu dengan dada berderu, meraup segar
datangnya, bergayung-gayung peristiwa sesudahnya untuk
menyirami hampar harap yang kering ini. hanya beberapa yang
bisa diceritakan dari perjalanan panjang dan keelokan waktu yang
mewakili pesan-pesanmu. tak maulah kita menua oleh angka tetapi
bertambahlah yang selalu kau sebut sebagai bijaksana. terbentang
rentang jarak kita tapi kepul harum kopi dan hangat
percakapan malam tetap membara di dalam dada. lagu bisa saja
berseberang nada tapi dendang yang mengambang sepanjang
tembang yang kita kenang akan mempertemukan kita pada
suatu peristiwa dulu sekarang esok atau lusa.
*menjawab puisi si hujan utara di bunga matahari
memakai selendang panjang menjuntai merah semerah bibir tropis yang baru rekah perempuan bermata kelereng, bertelinga strawberry mencuat keluar dari dalam kotak musik menari-nari di atas nada-nada dalam kepalaku mencari-cari alamat tempat yang akan kutuju mencatat kereta melodi mana yang harus dipilih menyiapkan pakaian untuk cuaca tak terduga mungkin aku harus menyelam ke dasar sungai atau mengunci seribu pintu sebelum mati lampu karena hujan deras mengaburkan segala sesuatu dan aku mengapung di ruang tunggu seperti suara yang membeku dalam salju
Tidak pernah terlalu malam jika kau kelayapan di alam cyber! Kita tidak mengenal tidur!Lalu ia pergi menuju pintu Mozzila Firefox-nya.Please wait.Itu pesan di layar monitornya.Ketika menunggu ia hanyut dalamkeramaian dari hal-hal yang bersliweran di kepalanya sendiri.Problem loading page.Sambil menekan tombol reload current pageia membayangkan generasi baru yang lahir di atas ranjangyang dibaringkan sejajar dengan blackberry mommy and daddyjuga kadang bersebelahan dengan laptop mereka yang dipenuhifoto aneka pose si bayi yang ditransfer dari kamera digitalmilik either mom or dad.Maka baterai habis dan listrik mati = bencana.The connection was interrupted while the page was loading.Adalah dunia maya yang tak berhenti menggoda, oleh karenanyamenggemaskan tiada tara jika jalan menuju kesana begitulambat, akses buruk, sehingga ia seperti tersesat di tempat duduknya sendiri.Your conversation has been moved to the trash.Percakapan yang mana? Ia hanya mencoba mengetuk pintu Mozilla
dan jendela-jendela yang ia buka, mencari percakapan
yang ditawarkan. Percakapan yang maya, percakapan yang nyata,
percakapan yang cyber.Server not found. Try again.Jelas mencandu. Ia tak berhenti menginginkan.
Ia tak berhenti membutuhkan.Lagi, lagi, lagi.Segera setelah pintu dan jendela-jendela dibuka, ia lupa pada
tubuh fisiknya. Ia menjelma jiwa utuh menjadi apa saja
menerobos matriks kesana kemari kemana ia ingini.Welcome to the kingdom of Google.Betapa menyenangkannya memiliki pilihan.Betapa menyenangkannya menjadi gurita maya.Jari-jarinya menjelajah rakus, mencari yang tak ketemu,menemukan yang tak dicari.Ia melihat, membaca, membayangkan, meresapi,menjalin hubungan, menjadi bagian jejaring,memultiply diri, menjelma cyber surfer, mencatat,menyampah, menyiksa waktu sampai tak terkendali.The connection was reset.Modem sialan.Ia belum selesai.
di antara hamparan gandum di desa kecil altenburg yang sepi aku bertemu satu tiang batu dengan salib terpancang di atasnya matahari waktu itu berwarna emas berkilauan cahayanya di ujung kepala yesus yang tertunduk ke bawah, ke arahku yang mendongak sedikit menganga aku tak berdoa aku tak sedih atau bahagia tetapi senja itu istimewa karena malam begitu muda sedang perasaanku sangat purba dan tak punya kata-kata untuk menggambarkannya aku mengenangnya ketika gerimis mengetuk jendela kamarku pada suatu sore di jogjawaktu matahari mengintip dari sudut langit yang mulai menangis
du du du duperempuan bermata garpumenuju ke empat lelaki terikat di bangkudi balik ingatankuambil merekaitu merekatake thattake thatmatanya membelalak dan garpu tahu-tahu sudah di leherku, tepat di bawah amandel kananku"I want them back for good"oh, kupikir ia akan bertanyakepada para priaseberapa dalam cinta merekaoke,ambil semua ituaku meringismenunggu diselamatkan bee geesdan keempat pria itu berlaguke arah perempuan garpu ituaku percaya padamukamu tahu pintu ke jantung jiwakukamulah cahaya di kekelaman, kedalaman waktukukau penyelamat saat ku jatuhohhtake that !take that !
tiga jam di ruang tunggu klinik gigi menemani sepupu
yang menahan nyeri. hey ada mbak-mbak berbaju seksi
pakai sandal hak tinggi dan aww kawat giginya juga ikut aksi
ketika dilayani mas-mas perawatyang cara jalannya melambai-lambai asoy sekalisesudah menunggu sampai hampir jadi batu baru tersadar
adanya urgensi untuk punya blackberry yang may keep you
busy di momen seperti ini agar bisa update status fesbuk
dengan kalimat-kalimat yang cheesy seperti aih senangnya punya blackberry! atau, uh bete deh, antrenya
luama banget neh ;/
lalu menunggu respon-respon yang bitchy sambil
(s)talking kesana kemari ada elizabeth di televisi ditanyai tentang centhini. bicara seks membuat perut keroncongan atau mungkin
malam masa ramadhan memang dipenuhi
udara aneka appetizer meski kau sedang mengantre dokterkesehatan itu mahal dan yang mahal itu belum tentu sehatsemakin lama di ruang tunggu rasanya semakin dungu. bacaan-bacaan yang berserakan hanya berisi hal-hal menakutkan semacam ribuan alasan menuju kematian apabila tak menjaga kesehatan
kembali saja ke televisi tapi oh, remote telah dikuasai dua wanita paruh baya yang memaksa
semua mata menonton tvri
(tayangannya? bayangin aja sendiri) olrite. that's it. sepupu keluar dari ruang periksa
wajahnya datar tanpa seringai atau tawa
dijahit rupanya sakit? sedikit makan di mana kita? --bayangan ancaman kesehatan dan kaitannya dengan kematian-- tengah malam begini susah cari warung buka cari yang 24 jam saja *berpikir tidak terlalu keras* mmm.....junk food? ayolah mcdonald's, kepadamu kudedikasikan malamku sebagai bagian absurditas kehidupan yang penuh ancaman (dan permakluman)
mariahilferstraße siang-siangdua lelaki bermain gitardi tepi trotoar meraung-raungplease forgive me I know not what I dosemakin panasmatahari mencintai celciusmeninggikan derajatnyaaku meleleh menjelma air minum mengalir dari wina kemana-manawaktu malamaku demammengigau seperti bahasa jermanatau mungkin cuma lirik jamaram(atau bryan adams?)yeah, believe me I don't know what to doplease forgive meI can't stop.... you
aku suka berdiri lama di depan cermin ketika usia belasan dan masih suka melakukannya sampai sekarang sambil mengukur jarak antara aku dan cermin serta apa saja yang terbentang di sela-selanyaaku duduk di depan kantor pemadam kebakaran yang tutup pada suatu pagi di bulan desember di philadelphia tahun 2004 dan tak ingat lagi seperti apa rasanya kecuali berpose pada foto yang masih kutatap sesekaliaku meracau di sela-sela jam kantor selama beberapa tahun dan menghasilkan baris-baris rangkaian kata tercetak pada majalah a, b, dan c yang tak pernah teman-teman kantorku membacanyaaku bertengkar dengan pacarku yang jauh dan melampiaskan kemarahanku dengan tidak melakukan apa-apa aku mendengarkan the Beatles tanpa rasa bosan sekaligus jatuh cinta pada anos dourados sambil membayangkan seperti apa tom jobim di masa mudanya dan seandainya aku si gadis dari ipanema ituaku masih belum selesai membaca a short history of tractors in ukrainian yang kubeli 2 tahun yang lalu dan merasa baik-baik sajaaku kembali kepada puisi untuk bertanya apa itu sepi bagaimana mengisinya dan apa sajakah yang sudah kita lakukan untuk memperingatinya, persis seperti tanggal 17 agustus ketika orang-orang bicara tentang merdeka dengan bibir penuh busa korupsiaku terinspirasi membuat tulisan ini setelah mengunjungi multiply kawanku yang mungkinsudah ditinggalkannya lama sekali
*winged words alias kata bersayap
nyamuk sebesar helikopter minidan odes schloss berdiri sendiridi tepi sungai hijau tuamenikmati musim panasnya langit-langit kamarkudipenuhi peri kecil berperut buncitmembawa terompet atau sesuatu seperti gulungan perkamenberpadu dengan ornamen zaman baroquekemewahan yang menakutkanbergelimpang dalam kesunyianaku lebih suka duduk di bangku kayumenghirup bau lavender ungusambil memandang turis-turis melewati patung-patung di gerbang masuksampai matahari terbenammenjelang pukul sepuluh malamsebelum lonceng berdentangkubayangkan kau datangterbang dari menara gerejamembawa sisa cahaya ke tengah-tengah padangagar aku menjadi bayang-bayangdi gulungan jeramimeminjam waktu abadisendiri
: DeeDeekadang-kadang kepalanya tersusun atas kepingan dongeng acakdari legenda bulan dan raksasa sampai kisah lidah ular yang terbelah duasejujur-jujurnya ia menggarisbawahi setiapujarannya dengan usaha keras agartak ada selipan sendu atau lilitankemurungan yang kemudian selalumenjadi nada dasarnyake dalam malam ia suka melemparkansisa harinya dari sekeranjang penuh kalimatberharap gelap akan menghapusnya sehinggasebagian kepalanya menjadi kosongcukup untuk sebuah ruang istirahatyang lengang dihembus angin lupasepoi-sepoikepada pagi ia terbiasa berdoaseperti yang diajarkan oleh ibunyadengan kepasrahan sedalam lautanyang sering membuatnya ketakutankalau-kalau ia hanyut dan tenggelamtanpa sempat diselamatkankadang-kadang jika pikirannya teramat pendiamgambar-gambar menjadi samarhingga ia mengira dirinya mulai moksadan kehilangan kata-kata
ada jeda saatpuisi-puisi tertunda ditorehkanmereka beterbangandari zaman ke zamanhinggap di keindahanyang disimpan rapidalambatin kenangan