Tuesday, September 1, 2009
kamar 17
dari sana aku bisa melihat terpejam terbukanya
mata cahaya
dari sedikit saja rona
batavia
waktu itu
petir menyambar-nyambar udara
seperti ada yang mekar di dalam dada
gelegar
atau kelakar angkasa
menggetarkan kota yang sekejap tak lama
akan diguyurnya
dengan hujan yang selalu membawa rahasia
juga cerita tik tik yang fantastik
dari perjalanannya dengan kereta awan
melintasi negeri kisah
lembah kesah
lautan pasrah
sampai semua basah
: dan aku melirik tik tik itu
mengaliri jendelaku
sambil melamunkanmu
sendu
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Berscerita tentang Hujan malam ini di Jakarta bukan negh?
ReplyDeleteBagus, pilihan kata-katanya keren!
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteWah ... wah.... bahasanya dn maknanya dalam sekali.
ReplyDeleteSenang bisa berkunjung dan salam kenal
wawwwwaw...mantabbb
ReplyDeleteWuih, diksinya kerennn
ReplyDeletesalam puisi semuanyaaa
ReplyDeleteto: Just2live: yeap, semalem gluduk2 jadi terinspirasi buat puisi deh hehehe... thank you komentarnya
to Thomas: bayangin.. ujan2 sendirian, malem2, sendu deh ;D
to Rachel: terima kasih komentarnya yaa, salam kenal juga.
to Buwel & Acha: tons of thanks!
ah, curang... menikmati hujan di batavia tapi tak kasih tau ada hujan yang syahdu di batavia...
ReplyDeleteto Dwi Petak Tujuh
ReplyDelete: maaaaaaaf, ga sempet ngabari sapa2 soalnya padat jadwalnya ;D Puisi itu ditulis malam terakir sebelum terbang ke jogja keesokan harinya.