Tuesday, January 27, 2009

Sajak Untuk Mama









aku berdamai dengan matahari siang itu
membiarkan sengatnya tinggal di kulitku
yang datang ke tempat istirahmu
yang menyapa patung bisu
salah satu malaikat kecil penjagamu
yang diam setia menemanimu

biasanya aku hanya bicara
tanpa kata tanpa suara
karena kau selalu bisa mendengarnya
lewat doa yang mengudara
bersama asap lilin terbang ke angkasa

tapi siang itu aku bertanya-tanya
apakah kalian berpesta
dalam tenang yang baka


sebab aku datang untuk sebuah perayaan
bahwa bibit usia yang kau berikan
telah menyentuh angka yang bertambah tumbuh

kalau kau ada di dunia yang fana
masihkah kau mengecupku mesra
mengusap penuh sayang
dengan kasih yang tak pernah kurang
seperti ketika ku kau lahirkan?

3 comments:

  1. gw masih belum bisa berdamai. ajarin dong bu

    ReplyDelete
  2. he he...emang susah, membiarkan kulit tubuhmu dipanggang mentari dengan damai.

    mungkin kamu perlu punya alasan atau tujuan, jadi kamu tak memusuhi sengatan penguasa terang itu *sok bijak mode on* ;)

    ReplyDelete
  3. best giler....... tp klau translate dlm bahasa melayu lg gerek(best).........
    lu punya blog cantik...
    k, wasalam.....

    ReplyDelete