skip to main |
skip to sidebar
Hap !
melompatlah ke balik bulanlangit lembut menjadi ranjangbintang kasmaranberkedip, berkelanaangin adalah musikpenanda musim di belah celah bumiangkasa yang kalian tinggalijiwa adalah remajacahayai malamjagai siangdengar, dari balik bulandapatkah kau pendaritu yang namanya kebahagiaan?
sebuah kegelisahan tentang keindahan yang tertutup cahaya..
ReplyDeletemungkin saya sedkit menginterprestasikannya..
maaf
Terima kasih banyak untuk apresiasinya mas.
ReplyDeleteasik.
;-)
buah kedondonk
ReplyDeletebeli di bekasi
ajari donk
bikin puisi
salut dech...anak muda zaman sekarang harus tetep maju&tetep pinter...salam kenal ya..btw,di t4koe ga ada puisi tp hanya pantun di tiap-tiap post(he he promosi)..bye bye
thank you chokichim!
ReplyDeletepolos sekali persona dalam puisi ini. hehehe. gemas rasanya. ^^. ada facebook? puisi berkomunitas secara kecil di sana. (biarlah kita jaga kekecilannya. tapi untukmu, coba bergabunglah!)
ReplyDeleteSteven, terima kasih komentarmu. hehe, begitukah kesan yg kamu tangkap? asyik ya. puisi itu seperti mahkluk hidup, yang begitu jadi, ia bebas menjadi dirinya sendiri (dan segala makna yang ditanggungnya), dan bahkan si pengarang tak punya kuasa apa2 lagi atasnya, atas makna yang terpancar dari dirinya *halah* hehe.
ReplyDeletesee u in facebook ;)
Ingrid