Wednesday, February 24, 2010
pada danau yang beku diam
bayang-bayang gunung bercermin
bersamaan pagi yang datang
ambil hidupku
pakailah sebanyak kau mau
kita sudah terasing dalam kesendirian
mengabaikan suara kecil yang meraung
penuh kerinduan dan gema yang bersahutan
dari dada ke dada
kau pikir aku tak tahu
degup malammu
yang kau sembunyikan
di balik raut
kegelapan
kita memenjarakan sepi dalam keramaian
seperti takut ditemukan dan menemukan
oleh yang begitu lama kita dambakan
aku menangkap sayap-sayap sedihmu
yang berguguran di atas gurun kenangan
disitu kita saling menemukan
disitu jejak kita beterbangan
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment