Monday, January 24, 2011

tepi



kalau orang lain sudah akan menyerah dan pulang,

katanya sambil memukul-mukul gagang pintu.


ia takut monster dan memandangi kakinya sendiri.

mengagumi keindahan sepatu serta apa saja
yang sudah
diinjak-injaknya

apalagi dalam situasi seperti ini


sebuah sore menangis sendiri
di sudut langit yang sepi


ia kehilangan dulu sekali
ia kehilangan lagi
beberapa kali
ia terbiasa kehilangan

ditinggalkan (monster)

meninggalkan (monster)


ia menepi ke balik pintu
yang gagangnya hancur
ia pukuli

dalam sekali hembusan angin
ujung rerumputan menggigilkan
berita-berita sedih
yang tak mampu
ditanggung awan

maka butiran-butiran itu berjatuhan


tapi ia enggan menyebutnya hujan

2 comments:

  1. ia yang terbiasa kehilangan
    menepi diam-diam

    :)

    ReplyDelete
  2. nice response

    *like this*
    serasa di facebook hehehehe

    ReplyDelete