Tuesday, January 12, 2010

Mozaik




kau tak lagi bisa sembunyi
pada palu waktu yang sudah dipukul
dan tak dapat ditarik lagi

gelisah yang harus diakhiri

ada perih di ujung hari
yang kita obati sendiri
diam-diam
dalam desah teredam

dengan air mata di pipi
dan sepi yang membelai-belai rambut

seperti lukisan sedih yang sempurna
indah tapi lara


dan pejam adalah kendaraan
pulang kepada tenang

masa lalu yang remaja
masa lalu yang canda
masa lalu yang mendebu

7 comments:

  1. masa lalu mengikuti
    seperti bayangbayang yang tak juga hilang meski matahari sudah tinggi
    tegak lurus dengan diri


    aku tak ingin pulang ke masa lalu itu
    aku ingin pergi,lari dari situ



    *akhirnyaaa...sudah selesai hibernasinya ^^*

    ReplyDelete
  2. Rid yang baiiiik,
    terima kasih atas komentarmu.
    iya nihh baru bangun dari tidur panjang puisi (setaun booo) hehehehe.....

    gantian aku baca2 ke tempatmu yaaa.

    salam,
    Ingrid (3 huruf belakang namaku sama sama kamu hehehe)

    ReplyDelete
  3. Ing yang baiiik, yang udah bilang
    rid baiiik,terima kasih juga.hehehe ^^

    ReplyDelete
  4. to Seiri & rid:
    terima kasih yaw ^^

    ReplyDelete
  5. to mas Dafri: terima kasih banyaaaak ;)

    ReplyDelete