Tuesday, January 12, 2010
Mozaik
kau tak lagi bisa sembunyi
pada palu waktu yang sudah dipukul
dan tak dapat ditarik lagi
gelisah yang harus diakhiri
ada perih di ujung hari
yang kita obati sendiri
diam-diam
dalam desah teredam
dengan air mata di pipi
dan sepi yang membelai-belai rambut
seperti lukisan sedih yang sempurna
indah tapi lara
dan pejam adalah kendaraan
pulang kepada tenang
masa lalu yang remaja
masa lalu yang canda
masa lalu yang mendebu
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
masa lalu mengikuti
ReplyDeleteseperti bayangbayang yang tak juga hilang meski matahari sudah tinggi
tegak lurus dengan diri
aku tak ingin pulang ke masa lalu itu
aku ingin pergi,lari dari situ
*akhirnyaaa...sudah selesai hibernasinya ^^*
Rid yang baiiiik,
ReplyDeleteterima kasih atas komentarmu.
iya nihh baru bangun dari tidur panjang puisi (setaun booo) hehehehe.....
gantian aku baca2 ke tempatmu yaaa.
salam,
Ingrid (3 huruf belakang namaku sama sama kamu hehehe)
puisinya bagus2...
ReplyDeletesalam kenal..
Ing yang baiiik, yang udah bilang
ReplyDeleterid baiiik,terima kasih juga.hehehe ^^
to Seiri & rid:
ReplyDeleteterima kasih yaw ^^
Ingrid, met ultah yaa ;)
ReplyDeleteto mas Dafri: terima kasih banyaaaak ;)
ReplyDelete