Tuesday, January 19, 2010
gema derai
bersama cuaca yang tak terduga
tarianmu adalah daun berguguran
sedang catatanku membiru di atas awan
mungkin jantung selalu punya
rangkaian nada degup bagi tiap-tiap
peristiwa penuh tanda ke dalam sorot mata
menyimpan rahasia tanpa nama
lalu kau meraungkan gemuruh lautan
pada kelopak bunga yang gemetaran
karena yang ia inginkan hanya
lembut sentuhan dari hembus ketulusan
sesudahnya, serupa kitab-kitab tua
yang membesarkan kita, selalu tersisa
waktu sendiri, untukmu mengerti
mengapa kasih tak perlu diluruhkan
oleh kata, tapi dari pendaran peristiwa
yang nyata
Tuesday, January 12, 2010
Mozaik
kau tak lagi bisa sembunyi
pada palu waktu yang sudah dipukul
dan tak dapat ditarik lagi
gelisah yang harus diakhiri
ada perih di ujung hari
yang kita obati sendiri
diam-diam
dalam desah teredam
dengan air mata di pipi
dan sepi yang membelai-belai rambut
seperti lukisan sedih yang sempurna
indah tapi lara
dan pejam adalah kendaraan
pulang kepada tenang
masa lalu yang remaja
masa lalu yang canda
masa lalu yang mendebu
Subscribe to:
Posts (Atom)