Friday, December 11, 2009
seteguk kopi dan hawa dingin yang pagi sekali
di luar sana berdiam diri putih salju
latar pengantar angan yang
terbang lamun jauh sekali
di ujung tahun kita kini
apa yang sudah kita lalui?
di gigil hidung uap kopi menari-nari
tak ada yang disesali
semua penuh cerita sarat makna
kaca dibuka
angin dingin bekukan muka
di ujung tahun kita kini
sampai ketika salju-salju itu pergi
baru kita tahu
hadiah tahun baru
yang sudah menunggu
sepenuh rindu
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
selalu kelam, sedih dan murung....tapi itu ciri khas puisi2mu....
ReplyDelete