Thursday, June 18, 2009
Setapak
di halaman pikiran yang tumpul ini
keping hidup bertabur, dedaun kisah
mengering menyeret debu, mengabur angin
masa lalu
lagumu menyusur dinding-dinding dingin
dari dalam rumah yang seperti sedih
bagai bayi disapih
dan hujan
kepada dia semua mesti disalahkan
kemungkinan yang jatuh
jarum-jarum tajam keputusan
di lorong ingatan
wajahmu samar
di langit berwarna terbakar
o sayap awan
bawa aku terbang
bawa aku melayang
dan lagumu mengisak pelan
di dada
yang tak lagi
remaja
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment