Sunday, June 21, 2009

mataku terpejam


dentingnya membimbingku


mengayun kaki kenangan
ke tanah debu
makam kisah dulu

belai angin
geliat ranting
sinar lembut

bagai bicara dalam bahasanya

yang terdengar seperti
tawa bahagia yang pernah jadi bagian kita
kini jauh

tak tersentuh

seperti telapak
yang menempel pada bingkai kaca
gambar-gambar lama

seperti tak pernah percaya
bahwa kenyataan setitik
mengabur di lembar foto tua

wajah kita

2 comments:

  1. Salam Malaikat Kecil,

    "setiap kenyataan seharusnya diakui ..."

    ReplyDelete
  2. Gambar bekas telapak di kaca jendela. Citra yang melekat, rasa yang mengikutinya pekat.

    ReplyDelete