lelaki layar bioskop itu mencium tanpa permisi. ia yakin tubuhnya sedang bukan miliknya sendiri. siapa tadi yang menyalakan lampu dan melipat kursi-kursi. kepalanya seperti diinjak-injak semut-semut bersepatu jinjit.
monolog di telepon berjam-jam. suara di telinganya magis sekali tersusun dari notasi gemuruh ombak laut menggulung rasa takut dan memuntahkannya di pantai tak henti-henti.
emas dibibir pagi, sinarnya memendar, mencuri pandang pada malam yang pergi. mengintip sisa gairah gothicnya dalam lelehan cat hitam di dinding karang dalam kamar mandi.