karena matahari menghadiahiku dirinya
sepanjang hari ini
aku kembali pada puisi
meski kata-kataku terjerat halaman berduri
dan gema dadaku menjelma genta
merayapi dinding malam yang rahasia
aku baik-baik saja
meski air mataku beralih rupa
lalu lari sembunyi
di tetes embun musim semi