Saturday, January 29, 2011

Sihir



jarum-jarum waktu
meleleh dalam detik
di balik bulu matamu

yang lentik

Thursday, January 27, 2011

b.o.r.e.d


tiga kartu di dalam amplop : wajahmu, Mars dan tali

kita harus menyamarkannya dengan kocak
mengubahnya menjadi benda acak
buat warnai hari membosankan ini

Monday, January 24, 2011

tepi



kalau orang lain sudah akan menyerah dan pulang,

katanya sambil memukul-mukul gagang pintu.


ia takut monster dan memandangi kakinya sendiri.

mengagumi keindahan sepatu serta apa saja
yang sudah
diinjak-injaknya

apalagi dalam situasi seperti ini


sebuah sore menangis sendiri
di sudut langit yang sepi


ia kehilangan dulu sekali
ia kehilangan lagi
beberapa kali
ia terbiasa kehilangan

ditinggalkan (monster)

meninggalkan (monster)


ia menepi ke balik pintu
yang gagangnya hancur
ia pukuli

dalam sekali hembusan angin
ujung rerumputan menggigilkan
berita-berita sedih
yang tak mampu
ditanggung awan

maka butiran-butiran itu berjatuhan


tapi ia enggan menyebutnya hujan

Monday, January 17, 2011

tembok api, sepeda kumbang, pengorbanan


tembok
api menjalar terbentang
dari rentang dua lengan menghadang
lalu di belakang kemudian di depan

: ada sepeda kumbang melintas riang

hidup yang tergeletak dalam keranjang tangan
terayunayun di pegangan gadis kecil rambutnya terkepang

kemana ia menuju
surga semoga

: ada yang harus dikorbankan katanya

di lain waktu


payung-payung beranjak dari kaki langit

matamu redup di tengah-tengah
belahan gunung
asapnya tinggi membumbung

kau melayang di keheningan
sebentar sebelum langit menangis
jarum-jarum hujannya menikam
tanah tipis

digesek biola angin
tenang dan dingin

Monday, January 3, 2011

La Nouvelle-Orléans



lebih dari sekedar burung

kita terbang

dari musim ke musim

ke antara teluk Meksiko
dan sungai Mississippi

kenyang gumbo dan jambalaya
menari cajun dengan kaki-kaki pesta

tertidur aku

di ranjang jazzmu